Puisi Padamu Jua karya Amir Hamzah termasuk dalam salah satu puisi yang saya sukai. Hari Rabu kemarin dibacakan oleh Mba Sekar Sari pada sesi NLIGHT (sejenis leadership talk) di tempat saya bekerja. Pembacaan yang sederhana, namun mengena di hati.
Jika tidak salah menginterpretasikan, kalau boleh berpendapat, hehe, menurut saya, puisi ini mengenai kerinduan seseorang akan kekasihnya. Rindu akan rasa yang biasa menyelimutinya dan rindu akan melihat rupa kekasihnya. Atau ada yang berpendapat lain? 😀
Berikut lirik puisinya:
PADAMU JUA
Habis kikis
Segala cintaku hilang terbang
Pulang kembali aku padamu
Seperti dahulu
Kaulah kendi kemerlap
Pelita jendela di malamgelap
Melambai pulang perlahan
Sabar, setia, selalu
Satu kasihku
Aku manusia
Rindu rasa
Rindu rupa
Dimana engkau
Rupa tiada
Suara sayup
Hanya kata merangkai hati
Engkau cemburu
Engkau ganas
Mangsa aku dalam cakarmu
Bertukar tangkap dengan lepas
Nanar aku, gila sasar
Sayang berulang padamu jua
Engkau pelik menarik ingin
Serupa darah dibalik tirai
Kasihku sunyi
Menunggu seorang diri
Lalu waktu – bukan giliranku
Mati hari – bukan kawanku